An estuary is a partially enclosed, coastal water body where freshwater from rivers and streams mixes with salt water from the ocean. Estuaries, and their surrounding lands, are places of transition from land to sea.
“Masing-masing dari kami sudah tiba di muara. Kami berjalan dengan arah yang berbeda-beda. Cerita baik milik kami sudah diselesaikan sampai disini. Tapi bolehkah kami berharap dengan kehidupan selanjutnya?”
“Adilla, kangeeeeeen,” ucap Nadif saat mereka melakukan panggilan video.
Adilla terkekeh saat mendengar Nadif merengek seperti anak kecil. “Muka lo Nadif!”
“Sel, Bang Lexaf gimana keadaannya?” tanya Dilla memilih mengabaikan Nadif. Pasalnya, jika ia meladeni, Dilla akan menangis karena sejujurnya ia juga merindukan teman-temannya itu.
“Proses pemulihan, Dil. Bahunya masih belum bisa di gerakin bebas gitu.”
“Oooh.. Agak kaget karena waktu itu Dokter Fahri bilang kemungkinan selamatnya tipis banget, baguslah udah masuk masa pemulihan.”
“Oh, iya. Nad, Fotografer yang waktu itu pernah Inu rekomendasiin ke gue, yang buat prewed itu, kok gue chat ga di bales-bales, ya?” tanya Lana pada Nadif.
“Ina Inu Ina Inu, siapa lo manggil Ina Inu Ina Inu. Ganti nomer dia, nomer lamanya mati. Besok deh gue tanyain WISNU,” jawab Nadif dengan penekanan nama Wisnu.
Misel, Lana, dan Adilla hanya bisa tertawa dengan tingkah Nadif yang seolah memberitahu bahwa Wisnu hanya miliknya seorang. Padahal, keduanya belum memiliki status apapun sampai saat ini.
“Paris gimana, Dil? Gue liat-liat kegiatan lo story nyokap lo seru abis,” tanya Lana lagi.
“Seru-seru aja sih, ga gimana-gimana. Gue agak gabut lama-lama, tiap hari berkebun doang. Kadang-kadang juga bantuin kalau ada pasien tiba-tiba dateng, sih. Rencananya nanti gue balik kerja kalau Mas Malik udah kesini. Bulan depan Mas Malik sama istrinya juga nyusul pindah kesini, jadi ya gitu sekarang lagi sibuk ngisi rumah buat mereka aja,” jawab Adilla.
“Dil, Wisnu bilang, kemaren Lexaf minta kontak lo. Sejak lo pindah dia mau hubungi lo susah banget katanya,” kata Nadif.
“Loh, kok Lexaf ga nanya gue aja?” tanya Misel penasaran.
“Ya lo lebih susah di hubungi ga sih? Sejak Gamel lahir dan lo pindah ke rumah baru, kan lo jadi super sibuk, tuh,” jawab Lana di seberang sana.
“Mamiii, kaos kaki Gamel si sebelah mana?” teriak Cessar dari jauh, tapi tetap terdengar samar-samar oleh teman Misel.
“Eh, bentar, ya. Mau ambilin baju Gamel dulu.”
Misel kemudian meninggalkan Ipadnya di ruang tamu yang masih terhubung panggilan video dengan teman-temannya.
“Dil, Oxaf ga pernah ngehubungin lo lagi?” tanya Nadif penasaran.
Dilla menggeleng, dengan mulut yang sudah di penuhi dengan cake. “Ga pernah, even sekali pun.”
Ketiganya hening, kemudian Dilla melanjutkan kalimatnya. “Emang dari awal Dokter Oxaf tuh belum bisa memulai hubungan. Bahkan untuk sekedar suka aja dia ga berani. Karena emang sejak awal bukan itu prioritasnya. Bener-bener kayak Mas Malik pas belum nikah, deh, pokoknya,” cerita Dilla yang sudah terdengar legowo.
“Dil, lo gapapa?” tanya Lana pelan. Misel sudah kembali bergabung dengan mereka, disusul dengan Cessar yang sedang menggendong Gamel dan duduk di sofa di belakang Misel.
“Gapapa, lah. Gue juga kayaknya cuma obsesi aja. Setelah di pikir-pikir, perasaan gue ga sedalam itu juga buat Dokter Oxaf.”
“Mami, udah kasih tau belum itu ke mantannya Tian, kalau Tian mau nikah?” bisik Cessar pada Misel.
“UDAH BAPAK CESSAR. UDAAAH. KITA SEMUA NIH UDAH TAUU. INI IBU LANA NIH YANG INI PAK, INI JUGA UDAH MOVE ON, BENTAR LAGI IBU LANA BAKAL NGASIH GAMEL TEMEN MAIN PAK. PAK MAJUAN DIKIT DONG GAMEL GA KELIATAN ADUH PAKKK,” teriak Nadif menjawab pertanyaan Cessar yang padahal tidak di tujukan langsung kepada mereka.
Semuanya tertawa, kali ini kehidupan perlahan membawa mereka kepada versi terbaik dari diri sendiri. Berdamai dengan satu hal dan hal lainnya, berteman dengan hal baru, adalah bentuk upaya mereka bertemu dengan versi terbaik mereka saat ini.
Setelah selesai melakukan panggilan dengan teman-temannya, Misel berpindah duduk di sofa menghampiri suaminya. “Gamel udah tidur, Mas?”
“Belom, tadi denger suara Onty Nadif jadi melek lagi, Mami.”
“Dasar, Nadif toa banget suaranya.”
Giffari De Gamelio Rajasa, adalah cucu pertama di keluarga Rajasa. Di beri nama Giffari dengan makna pribadi yang pemaaf dan lembut hati. De artinya dari. Gamelio terinspirasi dari Gamalia, yang artinya hadiah Tuhan. Lalu Rajasa dari nama keluarga, artinya adalah Raja. Giffari De Gamelio Rajasa, artinya adalah Pribadi yang mudah memaafkan yang di hadiahkan oleh Tuhan untuk menjadi Raja atau pelindung di keluarganya. Makna yang bukan sekadar indah, namun juga bentuk doa yang paling utuh dan doa pertama yang paling melekat sepanjang hidupnya. Kelahiran Gamel adalah penghangat dan penghilang kecanggungan di keluarga mereka. Perekat antara Cessar dan sudara-saudaranya, serta perekat antara Misel dan dua Adik kembarnya.
Tepat tiga bulan setelah Lexaf keluar dari rumah sakit, Gamel lahir. Sejak hari itu pula, Lexaf kemudian menjalani perawatan rutin dari rumah. Di bantu oleh Oxaf, Nadif, dan Misel. Keadaannya perlahan mulai membaik walaupun ia sempat dikhawatirkan tidak bisa pulih dengan sempurna karena beberapa saraf otot yang tidak kembali bekerja dengan baik. Tapi semangat untuk pulih tidak pernah hilang dalam diri Lexaf, tekadnya untuk pulih selalu lebih besar dari semua ketakutan yang bahkan sudah berada didepan mata.
Meski kesembuhan Lexaf harus di tunggu sedikit lebih lama, mereka bersedia. Menunggu dan menemani Lexaf pulih bukan perkara yang berat, tanpa di minta pun mereka akan melakukan dengan hati yang penuh.
Satu bulan setelah Lexaf keluar dari rumah sakit, Lexaf memberanikan diri untuk melamar Ayas dengan keadaan yang sangat sederhana. Di taman belakang rumahnya, ia utarakan niat baiknya pada Ayas, tentu saja Ayas menerimanya tanpa ragu. Baginya, apapun keadaan Lexaf, selama pemilik nama Lexaf masih ada di dunia ini, ia akan selalu bersedia diajak untuk sehidup semati.
Dua minggu yang lalu, Tiandra juga membawa kabar yang sama membahagiakannya dengan Lexaf. Ia baru saja melamar Maudiska Anna Shalsabilla, Caca. Sejak Caca memberitahu Tian untuk memperpanjang kembali kontrak kerjanya dengan alasan ia gagal menikah dengan tunangannya, Tian mencuri peluang dari kejadian kali ini. Hanya membutuhkan waktu tiga bulan, Tian berhasil meyakinkan Caca untuk percaya dengan rencana-rencananya. Gagal dengan cerita lamanya, membuat Tian belajar dengan sungguh-sungguh saat ia berangkat dari sana.
Kedua pasangan itu, Lexaf Ayas dan Tian Caca, berniat akan melangsungkan acara bersamaan. Dengan tamu undangan yang hanya dihadiri keluarga inti dan teman-teman saja. Rencana-rencana baik itu disusun dengan sesederhana dan sehangat mungkin. Keempatnya belum menentukan kapan tanggal pasti mereka akan melangsungkan acara, karena Tian dan Caca memutuskan mereka akan menunggu Lexaf untuk pulih terlebih dahulu. Selama apapun itu akan mereka tunggu, ujarnya.
Giffari De Gamelio Rajasa, terima kasih sekali lagi. Karenamu kehangatan ini kembali terasa. Terima kasih sudah lahir ke dunia dengan selamat. Berbahagialah selalu, banyak pasang tangan yang siap berkorban untukmu di masa depan. Seperti aliran air dari berbagai sisi yang akan selalu berhenti pada satu muara, semoga nanti–kita juga bisa bertemu pada muara yang sama.
Seperti makna atas namamu, semoga hadirmu menjadi pelindung dari kecil-kecil rajasa yang akan datang nanti. Gamelio, selamat, kelahiranmu dirayakan dengan hangat, oleh kami.
Selesai.